Daftar Isi
Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki keunikan tersendiri. Bahkan saudara kembar sekalipun tidak memiliki sifat atau watak yang sama persis. Dengan keunikan yang kita bawa sejak lahir, tentunya itu yang kita bawa pula ketika bersosialisasi dengan orang lain di masyarakat luas.
Ada individu yang mampu membawa dirinya sendiri dengan luwes, namun ada pula individu yang suka minder kerika harus bertemu dengan lingkungan sosial yang baru. Misalnya saja ketika masuk sekolah pertama kali, ada anak yang mampu bergaul dengan teman-teman sekelas, namun tak jarang ada anak yang membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan sekelilingnya.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Semua punya karakternya masing-masing. Namun yang perlu diingat, jangan sampai karakter yang kita bawa di kehidupan bermasyarakat kelak mempersulit diri kita sendiri. Saya pribadi bukan tipe individu yang mudah percaya diri di lingkungan baru. Saya ingat ketika duduk di bangku Sekolah Dasar, ketika disuruh guru bernyanyi ke depan kelas, saya selalu menundukkan wajah saya dari awal bernyanyi sampai selesai.
Entah mengapa, rasanya malu sekali harus bernyanyi sambil ditonton oleh seluruh teman sekelas. Padahal mereka juga tidak mengejek saya. Dan ada juga yang penampilan bernyanyinya lebih gugup dari saya, namun mereka percaya diri walau suara fals misalnya.
Ada banyak faktor seseorang bisa menjadi tidak percaya diri, misalnya saja:
Trauma di masa kecil atau masa lalu.
Terkadang kita menjadi takut melangkah karena memiliki pengalaman buruk di masa lalu yang kemudian menjadi trauma. Dari trauma itu, kemudian kita menjadi kapok tidak ingin melakukan sesuatu hal lagi. Demikian halnya dengan rasa percaya diri. Misalnya saja dulu ketika kecil kita pernah ditertawakan oleh teman-teman karena sesuatu hal dan itu membuat kita malu. Lalu kita bertekad tidak ingin lagi ditertawakan oleh orang lain, sehingga membuat kita menarik diri dari keramaian yang pada akhirnya membuat rasa percaya diri luntur secara perlahan.
Tidak diajarkan oleh kedua orang tua.
Biar bagaimanapun, orang tua merupakan keluarga terdekat yang berkewajiban mengajarkan anak-anaknya segala hal, bahkan hal sederhana sekalipun. Jika dari kecil, orang tua sudah melatih anak mereka untuk menjadi berani dan kreatif, bukan tidak mungkin ketika dewasa si anak tersebut memiliki kepercayaan diri yang lebih. Salah benar itu urusan belakang, yang penting anak mau belajar untuk berani tampil di khalayak umum. Orang tua bisa kok mengajarkan, seperti mengikutsertakan anak ke lomba bernyanyi, dan segala lomba yang mengasah kepercayaan diri anak.
Faktor Lingkungan Sekitar.
Bisa jadi seseorang menjadi tidak percaya diri karena lingkungan sekitar tidak memberi kesempatan bagi dirinya untuk berkembang menjadi pribadi yang percaya diri. Kepercayaan diri itu harus dilatih dan itu semua kembali ke individu yang bersangkutan.
Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Ada banyak cara untuk seseorang bisa percaya diri ketika harus tampil di depan orang banyak. Saya punya tips sederhan agar bisa percaya diri, karena saya pun awalnya bukan orang yang pede untuk tampil di depan orang banyak.
Semua Orang Memiliki Kedudukan yang Sama
Terkadang rasa percaya diri itu timbul karena diri kita merasa selalu lebih rendah dibanding orang lain, lebih jelek, lebih gendut, lebih pendek dan segala bentuk insecure lainnya. Namun mau bagaimana bentuk wajah serta tubuh kita, tetap saja kita adalah makhluk ciptaan Tuhan.
Hilangkan rasa tidak percaya diri dari mindset kalian dan yakin bahwa semua orang juga memiliki keterbatasan, bukan diri kita saja. Dengan begitu, rasa percaya diri akan tumbuh sedikit demi sedikit. Toh, kita dan mereka adalah manusia yang sama-sama makan melalui mulut kan!
Memperluas Wawasan
Jadi semenjak berkecimpung di dunia blogger, percaya diri saya menjadi tumbuh secara perlahan. Walau belum 100% namun saya merasa sudah lebih berani ketika tampil di forum atau hanya sekadar kopi darat dengan teman blogger lainnya. Saya termasuk seorang yang intorvert dan tidak suka keramaian, sehingga jika saya sudah mulai membuka diri artinya mulai ada peningkatan.
Perluaslah wawasan kalian dengan segala cara, entah itu dengan membaca lebih banyak buku, mengikuti kisah hidup orang-orang sukses dan menginspirasi dan berbagai hal yang membuat wawasan berkembang. Bisa jadi kalian tidak percaya diri bukan karen aada sesuatu yang salah, namun hanya kurang wawasan saja sehingga takut untuk berkomunikasi.
Berlatih Berbicara di Depan Cermin
Hal ini pernah saya lakukan beberapa waktu lalu dimana saya ingin sekali bisa lancar berbicara di depan umum tanpa terbata-bata. Saya mulai berlatih berbicara mengenai apa saja, lalu saya rekam dalam bentuk video. Setelah selesai, rekaman itu saya ulang kembali untuk dilakukan evaluasi.
Hasilnya cukup efektif karena saya sudah mulai menghilangkan rasa gugup ketika berbicara dengan orang lain. Tidak terbata-bata lagi ketika menyampaikan gagasan di hadapan orang banyak. Tapi tentu saja saya masih harus banyak berlatih karena untuk mencapai sempurna itu masih jauh sekali.