Bijak Riyandi Ahadito, Ciptakan SAMANTHA Untuk Kurangi Limbah Rumah Tangga

Sumber Gambar: Website goodnewsfromindonesia.id

 

Kalian para ibu rumah tangga, mau tidak mau harus turun ke dapur untuk memasak. Meskipun sekarang teknologi makin canggih, sehingga tidak perlu turun ke dapur pun sebenarnya tidak apa-apa juga sih. Kalian bisa pesan makanan melalui online jika malas masak.

Tapi apakah teknologi benar-benar mengubah seluruh gaya hidup kita? Kan tidak juga. Jangankan ibu rumah tangga, yang belum menikah saja setidaknya bisa turun ke dapur meskipun hanya untuk masak telur saja kok.

Intinya adalah dapur merupakan bagian dari rumah yang bisa kita manfaatkan untuk memasak. Tidak mungkin juga setiap hari kita pesan makanan online, bisa-bisa pengeluaran makin membengkak.

Nah, ketika di rumah kalian aktif ada kegiatan memasak, mau tidak mau harus menyediakan minyak goreng donk. Biasanya, setelah memasak beberapa kali maka sisa minyak akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan sudah tidak layak digunakan. Minyak yang berubah warna coklat kehitaman itu dinamakan minyak jelantah.

Secara sederhana, minyak jelantah dapat diartikan sebagai minyak goreng bekas pakai yang sudah digunakan berulang kali. Secara kualitas tentu sudah tidak layak pakai. Minyak jelantah mengandung senyawa karsinogenik dan bakteri sehingga ketika digunakan untuk menggoreng makanan, akan berisiko bagi kesehatan manusia itu sendiri.

Sementara jika kalian membuang minyak jelantah sembarangan, maka akan mencemari lingkungan. Misalnya saja kalian buang minyak jelantah di selokan maka yang tercemari adalah air. Minyak jelantah yang dibuang ke tanah akan menghalangi sinar matahari dan mengurangi oksigen sehingga dapat meracuni tanah itu sendiri. Jangan-jangan selama ini kalian sering sakit dikarenakan secara tidak langsung suka membuang minyak jelantah sembarangan?

Tidak semua orang peduli akan keberadaan minyak jelantah yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia dan juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Yang saya tahu biasanya setiap RT akan menginstruksikan warga untuk mengumpulkan minyak jelantah di dalam botol-botol lalu nanti warga akan diberi uang hasil penjualan minyak tersebut.

Meskipun uang penjualan minyak jelantah tidak banyak, minimal ada edukasi dan sosialisasi kepada warga bahwa minyak jelantah bisa dikumpulkan ke masing-masing RT untuk diolah kembali oleh pemerintah setempat.

Namun ternyata di Sumatera Selatan ada seorang pemuda yang peduli terhadap keberadaan minyak jelantah tersebut. Pemuda itu bernama Bijak Riyandi Ahadito, seorang Doktor Jurusan Kimia, Osaka University, Jepang, dimana beliau berhasil memberdayakan minyak jelantah menjadi sabun ramah lingkungan.

Usai menyelesaikan pendidikan S3-nya di Jepang, Bijak Riyandi pun memutuskan kembali ke tanah air untuk mengabdi dirinya bekerja sebagai dosen di Universitas Sriwijaya, Palembang.

Bijak Riyandi ingin agar ilmunya tidak hanya sebatas diterapkan mengajar di kampus sehingga dirinya mencoba berpikir agar ilmu yang diperolehnya bisa diterapkan untuk kebaikan masyarakat. Bijak Riyandi ingin memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat yang ada di daerah tempat tinggalnya.

Sumber Gambar: CNN Indonesia

Kreativitas Tanpa Batas Bersama Istri Selama Berada di Jepang

Selama berkuliah di Jepang, Bijak Riyandi mengajak serta istrinya untuk tinggal di negeri Sakura itu. Ternyata sang istri yang terlebih dahulu mulai aktif pada kegiatan melestarikan lingkungan. Hal ini dibuktikan di tahun 2020, istri dari Bijak Riyandi mendirikan komunitas Zero Waste Palembang.

Komunitas online tersebut merupakan gerakan edukasi yang dilakukan secara virtual untuk warga Sumatera Selatan, khususnya berdomisili dikota Palembang. Istri dari Bijak Riyandi berupaya mengajarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan, salah satunya dengan cara mengurangi produksi sampah dimulai dari individu terlebih dahulu.

Akhirnya Bijak Riyandi juga menambahkan kegiatan mengolah minyak jelantah di komunitas online yang dibentuk istrinya. Bijak Riyandi dan istri mulai mengadakan workshop pembuatan sabun dari minyak jelantah sekembalinya mereka dari Jepang.

Karena kegiatan yang mereka berdua lakukan akhirnya Bijak Riyandi dan istri sering diundang dalam kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk dari Universitas Sriwijaya dan Politeknik Negeri Sriwijaya.

Pada tahun 2022 komunitas Zero Waste Palembang melakukan rebranding menjadi Nirsampah. Nah, di Nirsampah ini, produk SAMANTHA jadi produk unggulan lho! Namun jangan berpikiran yang aneh-aneh dulu ya… Karena SAMANTHA merupakan kepanjangan dari “Sabun Minyak Jelantah”.

Menurut saya singkatan SAMANTHA mudah untuk diingat untuk sebuah produk dan tentu saja bisa menarik minat para ibu rumah tangga apabila ingin ikut dalam workshop pembuatan SAMANTHA tersebut.

Adapun proses pembuatan SAMANTHA cukup sederhana yaitu minyak jelantah dicampur dengan kalium hidroksida (KOH), aquades, dan air rebusan serai. Limbah minyak pun akan berubah menjadi sabun serbaguna. Nah, sabun serbaguna ini bisa kalian gunakan untuk mencuci piring, mencuci tangan, bahkan untuk mandi.

Proses pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah
Sumber Gambar: Website goodnewsfromindonesia.id

Bagi masyarakat Palembang yang memiliki minyak jelantah di rumahnya, maka bisa menyerahkan ke komunitas Nirsampah untuk diolah kembali menjadi SAMANTHA.

Jika kalian jeli, maka ide dari Bijak Riyandi mengolah minyak jelantah menjadi produk SAMANTHA ini ke depannya akan bisa menghemat pengeluarana rumah tangga. Bagaimana tidak, produk SAMANTHA bisa digunakan untuk beberapa kegiatan sekaligus seperti mencuci piring, mandi dan mencuci tangan.

Bijak Riyandi Ahadito dan Kepedulian Terhadap Lingkungan, Antarkan Raih Penghargaan SATU Indonesia Awards 2024

Karena kepedulian dan juga inovasinya dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk SAMANTHA, mengantarkan Bijak Riyandi Ahadito menjadi salah satu pemenang penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards di tahun 2024 untuk bidang lingkungan dengan kegiatan SAMANTHA: Produksi Sabun Dari Minyak Jelantah.

SATU Indonesia Awards merupakan program apresiasi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh PT. Astra International, Tbk untuk para anak muda Indonesia yang telah berkontribusi terhadap kegiatan positif di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, teknologi dan juga kewirausahaan.

Harapan Bijak Riyandi adalah ke depannya produk SAMANTHA bisa diproduksi secara massal sehingga dapat menjadi produk alternatif yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia sehari-hari. Tentu saja produk SAMANTHA lebih ramah lingkungan dan dengan menggunakannya artinya secara tak langsung kita turut serta berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan hidup.

#APA2025-ODOP

 

Referensi:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/07/bijak-riyandi-ahadito-inovator-di-balik-sabun-minyak-jelantah-yang-ramah-lingkungan

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/10/04/samantha-dari-minyak-jelantah-menjadi-sabun-ramah-lingkungan

https://www.katakabar.com/berita/baca/perjalanan-inspiratif-bijak-riyandi-ubah-limbah-minyak-jadi-sabun-ramah-lingkungan

 

Tinggalkan komentar

Verified by ExactMetrics